Hai milenial, masih asing dengan nama Batik Podhek? Batik ini diambil dari nama dusun di mana batik dibuat, yaitu Dusun Podhek, Pamekasan. Batik ini lahir secara turun menurun. Berawal dari pesantren dan kyai yang mempekerjakan masyarakat sekitar untuk membuat batik yang akan digunakan untuk keluarga pesantren atau untuk cinderamata saat berkunjung ke pesantren lain.
Para pengrajin itu pulang dari pesantren dan mencoba untuk membuat batik di rumah mereka masing-masing, lalu berusaha menjual sendiri ke jamaah pesantren. Hal itu yang menjadi khas Batik Podhek yang dulunya dominan warna-warna gelap. Kemudian tahun 2009, setelah batik diakui UNESCO sebagai warisan budaya, Batik Podhek mencoba berimprovisasi dengan warna cerah.
Batik Podhek memiliki perbedaan dengan batik tulis Pamekasan yang lain, dari sisi pemilihan warna. Selain itu pada setiap lembar batik yang diproduksi pasti memiliki history dan cerita yang terkandung di dalamnya. Pada awalnya Batik Podhek hanya memproduksi kain panjang dan sarung saja. Namun, semakin banyaknya permintaan terkait jenis produk, para pengrajin mulai berinovasi dengan jenis produk yang dihasilkan. Diantaranya adalah masker, taplak, selendang, dan produk yang lain.
Batik Podhek sendiri sudah mulai dikenal di luar Madura hingga nasional. Salah satunya tak luput dari peran salah satu putra Dusun Podhek sendiri yaitu Hadi, sudah biasa dikenal dengan Hadi Podhek. Hadi membawa Batik Podhek mempunyai tempat khusus di masyarakat terutama pecinta kain. Beberapa penghargaan baik lokal hingga nasional sudah dimiliki oleh brand Batik Podhek.
Bagi milenial yang berkunjung ke Madura, harus mampir ke sentra-sentra batik tulis di Pamekasan lho. Batik Podhek wajib dijadikan cinderamata untuk keluarga.
Para pengrajin itu pulang dari pesantren dan mencoba untuk membuat batik di rumah mereka masing-masing, lalu berusaha menjual sendiri ke jamaah pesantren. Hal itu yang menjadi khas Batik Podhek yang dulunya dominan warna-warna gelap. Kemudian tahun 2009, setelah batik diakui UNESCO sebagai warisan budaya, Batik Podhek mencoba berimprovisasi dengan warna cerah.
Batik Podhek memiliki perbedaan dengan batik tulis Pamekasan yang lain, dari sisi pemilihan warna. Selain itu pada setiap lembar batik yang diproduksi pasti memiliki history dan cerita yang terkandung di dalamnya. Pada awalnya Batik Podhek hanya memproduksi kain panjang dan sarung saja. Namun, semakin banyaknya permintaan terkait jenis produk, para pengrajin mulai berinovasi dengan jenis produk yang dihasilkan. Diantaranya adalah masker, taplak, selendang, dan produk yang lain.
Batik Podhek sendiri sudah mulai dikenal di luar Madura hingga nasional. Salah satunya tak luput dari peran salah satu putra Dusun Podhek sendiri yaitu Hadi, sudah biasa dikenal dengan Hadi Podhek. Hadi membawa Batik Podhek mempunyai tempat khusus di masyarakat terutama pecinta kain. Beberapa penghargaan baik lokal hingga nasional sudah dimiliki oleh brand Batik Podhek.
Bagi milenial yang berkunjung ke Madura, harus mampir ke sentra-sentra batik tulis di Pamekasan lho. Batik Podhek wajib dijadikan cinderamata untuk keluarga.
Penggiat Desa

Kegiatan Desa

Potensi Desa
