Hai milenial, suka ke pantai? Kita bisa menjatuhkan pilihan untuk berwisata ke Desa Jarangan lho karena Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) DWMJ di Dusun Pade’an Desa Jarangan Kecamatan Rejoso sejak akhir 2017 mulai serius mengembangkan ekowisata mangrove dengan Rejoso Mangrove Convervation (RMC).
Tempat wisata ini berdiri setelah mendapatkan pendampingan dari Program Agrobisnis dan Desa Inovatif. Potensi yang dimiliki adalah tambak ikan, sungai, dan hutan mangrove yang kemudian dikembangkan menjadi wisata edukasi. Kegiatan jogging track, susur sungai, dan edukasi menanam mangrove dibuat agar wisatawan tertarik berkunjung.
Jadi selain berwisata, kita bisa belajar mengenai ekosistem daerah pesisir, konservasi mangrove, budidaya, mencari kerang, bakar bandeng. Bahkan yang paling unik, kita akan diajari mengolah makanan minuman khas dari hutan mangrove, yaitu keripik mangrove dan ice cream mangrove.
Masyarakat dan pemuda sekitar bahkan mengikuti pelatihan IT dan pengembangan produk UKM agar dapat memajukan wisata desa mereka. Media sosial pun digunakan dengan cukup baik sebagai sarana promosi. Ada beberapa kendala yang dihadapi seperti keuangan untuk membangun sarana dan prasarana. Namun, warga terus secara aktif, kreatif, dan inovatif berusaha mempromosikan wisata desa.
Milenial penasaran dengan hutan mangrove? Bisa kunjungi akun Instagram @mangrove_Jarangan_Rejoso dan akun Facebook Mangrove Jarangan. Mau tanya-tanya lebih lanjut, bisa hubungi 0812 5250 3701
Tempat wisata ini berdiri setelah mendapatkan pendampingan dari Program Agrobisnis dan Desa Inovatif. Potensi yang dimiliki adalah tambak ikan, sungai, dan hutan mangrove yang kemudian dikembangkan menjadi wisata edukasi. Kegiatan jogging track, susur sungai, dan edukasi menanam mangrove dibuat agar wisatawan tertarik berkunjung.
Jadi selain berwisata, kita bisa belajar mengenai ekosistem daerah pesisir, konservasi mangrove, budidaya, mencari kerang, bakar bandeng. Bahkan yang paling unik, kita akan diajari mengolah makanan minuman khas dari hutan mangrove, yaitu keripik mangrove dan ice cream mangrove.
Masyarakat dan pemuda sekitar bahkan mengikuti pelatihan IT dan pengembangan produk UKM agar dapat memajukan wisata desa mereka. Media sosial pun digunakan dengan cukup baik sebagai sarana promosi. Ada beberapa kendala yang dihadapi seperti keuangan untuk membangun sarana dan prasarana. Namun, warga terus secara aktif, kreatif, dan inovatif berusaha mempromosikan wisata desa.
Milenial penasaran dengan hutan mangrove? Bisa kunjungi akun Instagram @mangrove_Jarangan_Rejoso dan akun Facebook Mangrove Jarangan. Mau tanya-tanya lebih lanjut, bisa hubungi 0812 5250 3701