Hai milenial, masih tentang pertanian nih. Salak Wedi adalah potensi di bidang agrikultur khususnya perkebunan buah yang khas. Lokasinya berada di Desa Wedi, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro. Di desa ini, terdapat banyak tanaman salak yang tumbuh di halaman rumah warga.
Potensi Salak Wedi ini memiliki sejarah panjang berkaitan persebaran agama Islam di wilayah Bojonegoro. Konon, buah salak pertama ditanam oleh KH.Basyir Mujtaba sekitar tahun 1700an. Tradisi menanam salak ini kemudian dilestarikan oleh warga hingga saat ini.
Subhan, salah satu anggota Pokdarwis Relawan Restu Mujtaba, sang pengelola menyampaikan, saat ini Salak Wedi menjadi daya tarik destinasi wisata. Khususnya untuk melihat langsung perkebunan salak dan berbagai produk olahannya. Destinasi ini menawarkan buah salak wedi dan olahannya sebagai oleh-oleh untuk pengunjung.
Untuk menyebarluaskan potensi ini, masyarakat desa memaksimalkan media sosial seperti YouTube dan Instagram, serta media cetak. Selain itu, Pokdarwis Relawan Restu Mujtaba secara rutin membuat kegiatan bertajuk Festival Salak Wedi setiap tahunnya.
Festival ini menyuguhkan kirab gunungan salak raksasa. Gunungan salak ini kemudian diarak dari balai desa menuju masjid Desa Wedi. Dalam kegiatan ini, masyarakat juga menyediakan sejumlah produk olahan salak seperti kurma, kopi, emping, hingga kue bisa dijadikan buah tangan oleh warga yang datang.
Tentunya masyarakat ingin mengembangkan potensi Salak Wedi dengan membuat lahan khusus untuk agrowisata. Rencananya, Pokdarwis Relawan Restu Mujtaba akan membuat Wisata Edukasi Kebun Salak & Agrowisata Kebun Salak di Desa Wedi.
Buat milenial yang penasaran bagaimana halaman rumah warga ditanami salak atau olahan jajanan dari salak, tentu wajib mengunjungi desa wisata ini. Eh, jangan lupa hadir dalam Festival Salak Wedi yang diadakan setiap tahun, ya.
Potensi Salak Wedi ini memiliki sejarah panjang berkaitan persebaran agama Islam di wilayah Bojonegoro. Konon, buah salak pertama ditanam oleh KH.Basyir Mujtaba sekitar tahun 1700an. Tradisi menanam salak ini kemudian dilestarikan oleh warga hingga saat ini.
Subhan, salah satu anggota Pokdarwis Relawan Restu Mujtaba, sang pengelola menyampaikan, saat ini Salak Wedi menjadi daya tarik destinasi wisata. Khususnya untuk melihat langsung perkebunan salak dan berbagai produk olahannya. Destinasi ini menawarkan buah salak wedi dan olahannya sebagai oleh-oleh untuk pengunjung.
Untuk menyebarluaskan potensi ini, masyarakat desa memaksimalkan media sosial seperti YouTube dan Instagram, serta media cetak. Selain itu, Pokdarwis Relawan Restu Mujtaba secara rutin membuat kegiatan bertajuk Festival Salak Wedi setiap tahunnya.
Festival ini menyuguhkan kirab gunungan salak raksasa. Gunungan salak ini kemudian diarak dari balai desa menuju masjid Desa Wedi. Dalam kegiatan ini, masyarakat juga menyediakan sejumlah produk olahan salak seperti kurma, kopi, emping, hingga kue bisa dijadikan buah tangan oleh warga yang datang.
Tentunya masyarakat ingin mengembangkan potensi Salak Wedi dengan membuat lahan khusus untuk agrowisata. Rencananya, Pokdarwis Relawan Restu Mujtaba akan membuat Wisata Edukasi Kebun Salak & Agrowisata Kebun Salak di Desa Wedi.
Buat milenial yang penasaran bagaimana halaman rumah warga ditanami salak atau olahan jajanan dari salak, tentu wajib mengunjungi desa wisata ini. Eh, jangan lupa hadir dalam Festival Salak Wedi yang diadakan setiap tahun, ya.