Cerita inspiratif datang dari Ibu Ida, sosok di balik keberhasilan Omah Maggot. Berdirinya Omah Maggot berawal dari kegelisahan petani dan peternak Lumajang akan mahalnya bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pemeliharaan peternakan dan pertanian.

Melihat kondisi ini Bu Ida dan rekan sesamanya terdorong untuk mencari solusi pakan ternak serta pupuk yang berharga eknonomis. Akhirnya Bu Ida bertemu dengan salah seorang pembudidaya maggot, yaitu Zulkarnain Arief.

Dari pertemuan inilah kemudian muncul ide untuk mendirikan Omah Maggot. Pada dasarnya limbah organik masih bisa dimanfaatkan dan mendatangkan berkah tersendiri bagi siapa saja yang mau mengolahnya.

Nah, di Omah Maggot inilah pengelola membudidayakan maggot—larva/belatung yang dihasilkan dari black soldier fly (BSF). Dari pembudidayaan ini, Omah Maggot bisa menghasilkan alternatif pakan ternak yang lebih murah, namun tetap kaya protein.

Di sisi lain, keberadaan maggot dapat dimanfaatkan untuk mengelola limbah organik masyarakat sekitar menjadi pupuk organik. Berdirinya Omah Maggot ini tidak hanya menguntungkan para peternak dan petani di Lumajang, tetapi juga masyarakat di area Omah Maggot.