Tidur di atas kasur pasir? Rasanya bagaimana ya? Milenial pernah merasakannya? Ternyata ada lho Kampung Pasir di Sumenep Madura yang terkenal dengan kebiasaan yang dinyatakan sebagai adat istiadat dan sudah dilakukan secara turun-temurun.
Sensasi tidur di atas ranjang pasir ini sangatlah unik dan berpotensi untuk menjadi destinasi wisata yang menarik. Apalagi di dekatnya terdapat destinasi wisata lainnya, yakni Hutan Lindung Cemara Udang dan Pantai Lombang.
Penggunaan pasir sebagai tempat untuk beristirahat ini bukan karena mereka tidak mampu untuk membeli sofa ataupun kasur, tapi pasir ini dipercaya memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan. Kasur pasir dianggap bisa memberi kehangatan bagi tubuh ketika cuaca dingin, sebaliknya jika cuaca panas, kasur pasir akan terasa lebih dingin. Selain itu, timbunan pasir ini diyakini memiliki efek relaksasi sekaligus menyembuhkan penyakit, seperti gatal di kulit hingga keluhan nyeri punggung sampai rematik.
Pasir-pasir yang digunakan bukanlah pasir biasa. Mereka memanfaatkan pasir yang diambil dari Pantai Lombang. Pasir itu berwarna putih kecoklatan dan tidak berbau, selain itu teksturnya pun juga sangat halus dan lembut. Biasanya, warga mengambil pasir-pasir tersebut di bawah pohon cemara. Sebelum digunakan, pasir lebih dulu diayak menggunakan alat penyaring.
Potensi Kampung Pasir ini bisa dikembangkan menjadi rumah singgah sekaligus sebagai tempat wisata bagi tamu luar daerah. Potensi lain yang dikembangkan oleh warga adalah berbisnis tanaman bonsai. Tanaman ini dikirim untuk dipasarkan ke daerah luar, seperti Malang, Surabaya, dan Jakarta.
Harapan masyarakat Desa Kampung Pasir adalah agar pemerintah memperhatikan secara khusus tradisi yang sudah turun temurun ini dengan cara peningkatan infrastruktur agar pembangunan desa berkembang maju.
Milenial ingin merasakan tidur di kasur pasir juga? Bisa lho berkunjung ke desa ini.
Sensasi tidur di atas ranjang pasir ini sangatlah unik dan berpotensi untuk menjadi destinasi wisata yang menarik. Apalagi di dekatnya terdapat destinasi wisata lainnya, yakni Hutan Lindung Cemara Udang dan Pantai Lombang.
Penggunaan pasir sebagai tempat untuk beristirahat ini bukan karena mereka tidak mampu untuk membeli sofa ataupun kasur, tapi pasir ini dipercaya memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan. Kasur pasir dianggap bisa memberi kehangatan bagi tubuh ketika cuaca dingin, sebaliknya jika cuaca panas, kasur pasir akan terasa lebih dingin. Selain itu, timbunan pasir ini diyakini memiliki efek relaksasi sekaligus menyembuhkan penyakit, seperti gatal di kulit hingga keluhan nyeri punggung sampai rematik.
Pasir-pasir yang digunakan bukanlah pasir biasa. Mereka memanfaatkan pasir yang diambil dari Pantai Lombang. Pasir itu berwarna putih kecoklatan dan tidak berbau, selain itu teksturnya pun juga sangat halus dan lembut. Biasanya, warga mengambil pasir-pasir tersebut di bawah pohon cemara. Sebelum digunakan, pasir lebih dulu diayak menggunakan alat penyaring.
Potensi Kampung Pasir ini bisa dikembangkan menjadi rumah singgah sekaligus sebagai tempat wisata bagi tamu luar daerah. Potensi lain yang dikembangkan oleh warga adalah berbisnis tanaman bonsai. Tanaman ini dikirim untuk dipasarkan ke daerah luar, seperti Malang, Surabaya, dan Jakarta.
Harapan masyarakat Desa Kampung Pasir adalah agar pemerintah memperhatikan secara khusus tradisi yang sudah turun temurun ini dengan cara peningkatan infrastruktur agar pembangunan desa berkembang maju.
Milenial ingin merasakan tidur di kasur pasir juga? Bisa lho berkunjung ke desa ini.