Kelorita adalah sebuah produk olahan dari tanaman kelor asal Desa Bogo, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro. Ya, di Desa Bogo tanaman kelor diolah kembali menjadi produk minuman dan makanan agar memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi.
Dari sejarahnya, di tahun 2017 terdapat kegiatan penanaman pohon belimbing, jambu kristal, dan kelor di pinggiran sungai Bengawan Solo. Di antara jenis tanaman yang dibudidayakan, kelor menjadi tanaman yang berhasil tumbuh subur di kawasan tersebut.
Kemudian pada tahun 2018 dibuatlah pelatihan pengolahan hasil pertanian. Ibu-ibu PKK Desa Bogo pun berinisiatif untuk membuat berbagai makanan ringan berbahan daun kelor setelah mengetahui daun kelor kering bisa digunakan sebagai bahan pembuatan camilan seperti roti dan kue kering.
Melihat produk olahan berbahan daun kelor laris di pasaran, masyarakat Desa Bogo berupaya mengembangkan daerahnya dengan menambahkan fasilitas lain seperti toko souvenir dan hantaran, sentra produk olahan daun kelor, serta pusat permainan anak tradisional seperti egrang.
Demi menciptakan terbosan terbaru, setiap tahun akan ada kompetisi cipta menu berbahan baku daun kelor. Biasanya kegiatan ini dilakukan pada bulan Agustus, bertepatan dengan perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia. Tak lupa, masyarakat juga mempromosikan produk dan potensi ini melalui media sosial agar lebih dikenal luas.
Sementara untuk meningkatkan keterampilan SDM yang ada, masyarakat rutin menggelar pelatihan setiap dua bulan sekali bekerja sama dengan Kampus Ubaya. Dari pelatihan tersebut masyarakat berharap bisa mempelajari cara-cara mengembangkan kemampuan manajemennya dan belajar mengelola daun kelor menjadi produk kecantikan seperti sabun batang atau cair.
Dari sejarahnya, di tahun 2017 terdapat kegiatan penanaman pohon belimbing, jambu kristal, dan kelor di pinggiran sungai Bengawan Solo. Di antara jenis tanaman yang dibudidayakan, kelor menjadi tanaman yang berhasil tumbuh subur di kawasan tersebut.
Kemudian pada tahun 2018 dibuatlah pelatihan pengolahan hasil pertanian. Ibu-ibu PKK Desa Bogo pun berinisiatif untuk membuat berbagai makanan ringan berbahan daun kelor setelah mengetahui daun kelor kering bisa digunakan sebagai bahan pembuatan camilan seperti roti dan kue kering.
Melihat produk olahan berbahan daun kelor laris di pasaran, masyarakat Desa Bogo berupaya mengembangkan daerahnya dengan menambahkan fasilitas lain seperti toko souvenir dan hantaran, sentra produk olahan daun kelor, serta pusat permainan anak tradisional seperti egrang.
Demi menciptakan terbosan terbaru, setiap tahun akan ada kompetisi cipta menu berbahan baku daun kelor. Biasanya kegiatan ini dilakukan pada bulan Agustus, bertepatan dengan perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia. Tak lupa, masyarakat juga mempromosikan produk dan potensi ini melalui media sosial agar lebih dikenal luas.
Sementara untuk meningkatkan keterampilan SDM yang ada, masyarakat rutin menggelar pelatihan setiap dua bulan sekali bekerja sama dengan Kampus Ubaya. Dari pelatihan tersebut masyarakat berharap bisa mempelajari cara-cara mengembangkan kemampuan manajemennya dan belajar mengelola daun kelor menjadi produk kecantikan seperti sabun batang atau cair.