Hai milenial, tahu tidak kalau selain di Malang, kita bisa mendatangi Kampung Susu yang berada di Pasuruan, Desa Kalipucang. Ternyata dari masa pemerintahan Belanda dulu, Desa Kalipucang tidak hanya dikenal sebagai penghasil kopi dan cengkeh lho, tapi juga sebagai Kampung Susu. Wah, kok bisa ada Kampung Susu, ya?
Kampung Susu di Desa Kalipucang ini berawal dari Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) yang mayoritas masyarakatnya bekerja sebagai peternak sapi perah. Pada tahun 2017, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) mengembangkan SPR di kampung tersebut menjadi eduwisata memerah dan mengolah susu. Tentu tujuannya agar bisa memberikan nilai ekonomi untuk masyarakat sekitar.
Pokdarwis Alam Lestari yang saat ini diketuai oleh Rizky Dimas menunjukkan bagaimana kekompakan warga setempat yang dengan semangat gotong royongnya ikut membangun, merawat, dan mempertahankan destinasi Wisata Desa Kalipucang. Sayangnya karena kurang sumberdaya manusia yang memumpuni serta kurangnya relasi menjadi kendala yang dihadapi untuk mengembangkan potensi desa.
Masyarakat terus mempromosikan Kampung Susu secara online maupun offline. Pemasaran secara online dilakukan melalui media sosial seperti di Instagram @kalipucangsae dan juga akun Youtube, Desa Wisata Kalicupang Official. Promosi secara offline pun dilakukan para pemuda dengan mengikuti pameran atau menyebarkan pamflet kepada para wisatawan.
Tidak hanya Kampung susu, Desa Kalipucang juga memiliki beberapa potensi alam yang dikembangkan sebagai wisata desa, yaitu Air Terjun Sumber Nyonya dan Omah Kopi. Agrowisata di Desa Kalipucang ini terbukti sangat membantu perekonomian masyarakat.
Nah, ternyata selain susu, kita bisa membawa kopi yang memiliki rasa serta aroma yang khas banget. Cocok nih buat kita para pencinta kopi, terutama kopi susu.
Milenial tertarik untuk berkunjung? Bisa menjadikan susu ataupun kopi sebagai pilihan oleh-oleh untuk keluarga maupun teman-teman, buka jastip juga bisa lho.
Kampung Susu di Desa Kalipucang ini berawal dari Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) yang mayoritas masyarakatnya bekerja sebagai peternak sapi perah. Pada tahun 2017, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) mengembangkan SPR di kampung tersebut menjadi eduwisata memerah dan mengolah susu. Tentu tujuannya agar bisa memberikan nilai ekonomi untuk masyarakat sekitar.
Pokdarwis Alam Lestari yang saat ini diketuai oleh Rizky Dimas menunjukkan bagaimana kekompakan warga setempat yang dengan semangat gotong royongnya ikut membangun, merawat, dan mempertahankan destinasi Wisata Desa Kalipucang. Sayangnya karena kurang sumberdaya manusia yang memumpuni serta kurangnya relasi menjadi kendala yang dihadapi untuk mengembangkan potensi desa.
Masyarakat terus mempromosikan Kampung Susu secara online maupun offline. Pemasaran secara online dilakukan melalui media sosial seperti di Instagram @kalipucangsae dan juga akun Youtube, Desa Wisata Kalicupang Official. Promosi secara offline pun dilakukan para pemuda dengan mengikuti pameran atau menyebarkan pamflet kepada para wisatawan.
Tidak hanya Kampung susu, Desa Kalipucang juga memiliki beberapa potensi alam yang dikembangkan sebagai wisata desa, yaitu Air Terjun Sumber Nyonya dan Omah Kopi. Agrowisata di Desa Kalipucang ini terbukti sangat membantu perekonomian masyarakat.
Nah, ternyata selain susu, kita bisa membawa kopi yang memiliki rasa serta aroma yang khas banget. Cocok nih buat kita para pencinta kopi, terutama kopi susu.
Milenial tertarik untuk berkunjung? Bisa menjadikan susu ataupun kopi sebagai pilihan oleh-oleh untuk keluarga maupun teman-teman, buka jastip juga bisa lho.