Hai milenial, sudah pernah dengar Kampung Kreatif Gresik yang berada di jalan Jl. Kramat Langon Sidokumpul, Gresik? Sebenarnya nama tersebut adalah singkatan dari Kampung Konsisten, Religious, Edukasi, Administratif, Senyum dan Inspiratif. Kampung Kreatif ini sebelumnya merupakan kampung kumuh yang kini telah disulap menjadi kampung yang unik.
Pada Agustus 2019, Syarif Syaifudin selaku pengelola memunculkan Ide Kampung Kreatif untuk mengembangkan konsep edukasi ekowisata di tengah kota. Konsep ini juga menjunjung pemberdayaan masyarakat setempat. Terdapat program mengembangkan kreatifitas melalui daur ulang sampah, yaitu pengelolaan 3R, reuse, reduce dan recycle.
Masyarakat juga mengembangkan urban farming, yaitu pertanian di wilayah kota dengan memaksimalkan lahan sempit. Selain itu juga mengubah bangunan sekitar menjadi lebih berwarna dengan cat dan warna-wari serta berbagai hiasan yang dibuat dari barang bekas. Kampung ini berubah wajah menjadi elok dipandang, sehingga menjadi tujuan wisata dengan aneka spot foto menarik.
Beberapa potensi wisata yang dikembangkan oleh warga kampung ini ialah pembuatan kerajinan kursi, macam-macam pot, pagar, hiasan dinding, damar kurung, dan pembibitan tanaman. Masyarakat bisa menjual 1 set kerajinan kursi meja dengan harga kurang lebih 500 hingga 400 ribu rupiah tergantung tingkat kesulitan pembuatannya.
Warga menarik wisatawan atau konsumen melalui media sosial seperti Instagram, Facebook, Youtube, dan Website. Warga pun memberikan kemudahan untuk membeli hasil produknya. Jika ada konsumen atau pembeli dalam Kota Gresik yang jaraknya dekat dengan kampung, maka akan diantar secara langsung.
Milenial tertarik mengunjungi Kampung Kreatif Gresik? Jangan lupa swafoto dan membeli satu set meja kursi, ya.
Pada Agustus 2019, Syarif Syaifudin selaku pengelola memunculkan Ide Kampung Kreatif untuk mengembangkan konsep edukasi ekowisata di tengah kota. Konsep ini juga menjunjung pemberdayaan masyarakat setempat. Terdapat program mengembangkan kreatifitas melalui daur ulang sampah, yaitu pengelolaan 3R, reuse, reduce dan recycle.
Masyarakat juga mengembangkan urban farming, yaitu pertanian di wilayah kota dengan memaksimalkan lahan sempit. Selain itu juga mengubah bangunan sekitar menjadi lebih berwarna dengan cat dan warna-wari serta berbagai hiasan yang dibuat dari barang bekas. Kampung ini berubah wajah menjadi elok dipandang, sehingga menjadi tujuan wisata dengan aneka spot foto menarik.
Beberapa potensi wisata yang dikembangkan oleh warga kampung ini ialah pembuatan kerajinan kursi, macam-macam pot, pagar, hiasan dinding, damar kurung, dan pembibitan tanaman. Masyarakat bisa menjual 1 set kerajinan kursi meja dengan harga kurang lebih 500 hingga 400 ribu rupiah tergantung tingkat kesulitan pembuatannya.
Warga menarik wisatawan atau konsumen melalui media sosial seperti Instagram, Facebook, Youtube, dan Website. Warga pun memberikan kemudahan untuk membeli hasil produknya. Jika ada konsumen atau pembeli dalam Kota Gresik yang jaraknya dekat dengan kampung, maka akan diantar secara langsung.
Milenial tertarik mengunjungi Kampung Kreatif Gresik? Jangan lupa swafoto dan membeli satu set meja kursi, ya.