Sejak Maret 2021, masyarakat Desa Kunti mulai melakukan budidaya anggur dengan harapan ke depannya bisa mengubah kawasan tersebut menjadi desa wisata petik buah di Ponorogo.

Bermula dari keinginan masyarakat sekitar untuk memberdayakan lahan kosong di sekitar rumah, warga Desa Kunti pun melakukan kegiatan produktif dengan menanam anggur. Berbekal modal bersama, setiap rumah kemudian diberi satu batang anggur untuk dibudidayakan.

Bukan anggur lokal, masyarakat Desa Kunti justru membudidayakan anggur jenis Ninel asal Ukraina yang bibitnya didatangkan dari Bantul dan Kota Yogyakarta. Varietas anggur ini dipilih karena rasanya lebih manis dan dapat berbuah di segala musim.

Dalam proses perawatan dan pemeliharaan anggur Ninel, masyarakat Desa Kunti murni belajar dari tutorial yang ada di media online seperti Instagram dan YouTube. Bukan hanya itu, masyarakat setempat juga membentuk tim khusus yang bertugas mencari metode pemeliharaan yang sesuai dengan iklim dan kontur tanah Desa Kunti.

Meski telah menemukan resep perawatan yang cocok, masyarakat Desa Kunti masih memiliki kendala dalam memberantas hama ulat yang kerap menyebabkan daun berlubang serta menghambat pertumbuhan anggur Ninel itu sendiri. Untuk mengatasinya pengelola harus rutin melakukan pengecekan dan memberi pupuk pada tanaman anggur miliknya.

Saat panen tiba, petani anggur Desa Kunti tidak mengalami kesulitan dalam mendistribusikan hasil panennya. Melihat potensi ini masyarakat berharap budidaya anggur Ninel di Desa Kunti terus dikembangkan hingga menjadi destinasi wisata petik buah di Ponorogo.

Lebih lanjut, masyarakat juga berharap budidaya anggur Ninel dapat membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi sekaligus penghasilan warga Desa Kunti.