Milenial ingin menelusuri jejak Madura? Bisa lho mengunjungi Tanean Lanjhang, artinya menelusuri jejak Madura; budaya, arsitektur, corak bangunan dan bagaimana berinteraksi di dalamnya. Tanean Lanjhang, satu dari berbagai warisan leluhur nenek moyang Madura yang menarik untuk dieksplorasi.
Tempat ini terletak di Dusun Buddhagan I Larangan Luar, hanya butuh waktu kira-kira setengah jam dari Kota Pamekasan. Tak perlu merasa takut tersesat, google map cukup canggih untuk membantu menemukan tempat ini.
Saat tiba di sana akan disambut dengan sangat bahagia. Satu hal yang tak mungkin dilupakan dari tempat ini adalah keramahan orang-orangnya. Selamat datang di Tanean Lanjhang Keluarga Buju Jepara!
Frasa Tanean Lanjhang terdiri dari dua suku kata yaitu tanean yang memiliki arti halaman dan lanjhang yang berarti panjang. Secara harfiah dapat dipahami sebagai halaman yang panjang. Dikatakan panjang karena strukturnya terdiri dari Kobhung di bagian sebelah barat, selanjutnya di bagian utara berjejer roma (rumah), dapor (dapur) yang menyatu dengan kandhang (kandang) sekaligus berada di bagian selatan, dan tepat di tengah-tengahnya halaman yang sangat panjang.
Di Tanean Lanjhang ini hampir tidak ada yang bergeser walaupun tidak sepenuhnya dapat dipertahankan, baik itu nilai-nilai dan praktik kebudayaannya. Maka tempat ini sangat cocok sebagai alternatif wisata bagi generasi milenial, Z, dan alpha. Sekaligus bisa sebagai sumber dan alat distribusi kebudayaan Madura.
Pastinya milenial jika berkunjung ke sini, perlu mencicipi jajanan kuliner khas penduduk setempat, nasi jagung dan ghangan marongghi (sayur kelor) yang akan memanjakan lidah. Apalagi jika jalan-jalan sambil menelusuri jejak khazanah kebudayaan Madura, tempat ini patut dicoba.
Tempat ini terletak di Dusun Buddhagan I Larangan Luar, hanya butuh waktu kira-kira setengah jam dari Kota Pamekasan. Tak perlu merasa takut tersesat, google map cukup canggih untuk membantu menemukan tempat ini.
Saat tiba di sana akan disambut dengan sangat bahagia. Satu hal yang tak mungkin dilupakan dari tempat ini adalah keramahan orang-orangnya. Selamat datang di Tanean Lanjhang Keluarga Buju Jepara!
Frasa Tanean Lanjhang terdiri dari dua suku kata yaitu tanean yang memiliki arti halaman dan lanjhang yang berarti panjang. Secara harfiah dapat dipahami sebagai halaman yang panjang. Dikatakan panjang karena strukturnya terdiri dari Kobhung di bagian sebelah barat, selanjutnya di bagian utara berjejer roma (rumah), dapor (dapur) yang menyatu dengan kandhang (kandang) sekaligus berada di bagian selatan, dan tepat di tengah-tengahnya halaman yang sangat panjang.
Di Tanean Lanjhang ini hampir tidak ada yang bergeser walaupun tidak sepenuhnya dapat dipertahankan, baik itu nilai-nilai dan praktik kebudayaannya. Maka tempat ini sangat cocok sebagai alternatif wisata bagi generasi milenial, Z, dan alpha. Sekaligus bisa sebagai sumber dan alat distribusi kebudayaan Madura.
Pastinya milenial jika berkunjung ke sini, perlu mencicipi jajanan kuliner khas penduduk setempat, nasi jagung dan ghangan marongghi (sayur kelor) yang akan memanjakan lidah. Apalagi jika jalan-jalan sambil menelusuri jejak khazanah kebudayaan Madura, tempat ini patut dicoba.