Wisata edukasi Rumah Cokelat Trenggalek seolah menjadi dunia impian bagi para penikmat cokelat. Selain melihat berbagai macam produk olahan cokelat, pengunjung juga bisa belajar langsung bagaimana proses pembuatannya.
Sedikit mengulas tentang sejarah berdirinya Rumah Cokelat Trenggalek, dahulu tempat ini pernah dikelola oleh Dinas Pertanian Trenggalek untuk menyejahterakan kelompok petani kakao setempat.
Sayangnya Dinas Pertanian Trenggalek mengalami kendala dalam proses pemasaran sehingga banyak anggota tani yang akhirnya memilih berhenti menanam pohon kakao. Setelah itu muncul seorang pionir yang mau menampung hasil panen dari petani kakao dan mengolahnya menjadi produk olahan cokelat.
Singkat cerita, di tempat itu kemudian dibangun Rumah Cokelat yang kini menjadi salah satu objek wisata unggulan di Trenggalek. Ketika masih menjabat sebagai Bupati Trenggalek, Bapak Emil Dardak pun menjadikan Rumah Cokelat sebagai percontohan eduwisata. Alhasil, mulai banyak sekolah-sekolah yang mengarahkan muridnya untuk berwisata sambil belajar di Rumah Cokelat Trenggalek.
Rumah Cokelat Trenggalek memiliki beberapa menu olahan cokelat seperti cokelat batangan, donat, sampai piza cokelat. Semuanya bisa dinikmati dengan harga terjangkau. Selain makan di tempat, pengunjung pun bisa membawa kuliner tersebut untuk oleh-oleh keluarga di rumah.
Demi menghasilkan produk berkualitas, Rumah Cokelat Trenggalek memastikan proses fermentasinya dibuat seperti pengelolaan cokelat di luar negeri. Dengan begitu, pengelola berharap cokelat yang dihasilkan tak kalah saing dengan cokelat produksi asing.
Sampai saat ini Rumah Cokelat Trenggalek terus berusaha melakukan perbaikan dari segi wahana, infrastruktur, sampai alat produksi agar semakin banyak lagi pengunjung yang datang di kemudian hari.
Sedikit mengulas tentang sejarah berdirinya Rumah Cokelat Trenggalek, dahulu tempat ini pernah dikelola oleh Dinas Pertanian Trenggalek untuk menyejahterakan kelompok petani kakao setempat.
Sayangnya Dinas Pertanian Trenggalek mengalami kendala dalam proses pemasaran sehingga banyak anggota tani yang akhirnya memilih berhenti menanam pohon kakao. Setelah itu muncul seorang pionir yang mau menampung hasil panen dari petani kakao dan mengolahnya menjadi produk olahan cokelat.
Singkat cerita, di tempat itu kemudian dibangun Rumah Cokelat yang kini menjadi salah satu objek wisata unggulan di Trenggalek. Ketika masih menjabat sebagai Bupati Trenggalek, Bapak Emil Dardak pun menjadikan Rumah Cokelat sebagai percontohan eduwisata. Alhasil, mulai banyak sekolah-sekolah yang mengarahkan muridnya untuk berwisata sambil belajar di Rumah Cokelat Trenggalek.
Rumah Cokelat Trenggalek memiliki beberapa menu olahan cokelat seperti cokelat batangan, donat, sampai piza cokelat. Semuanya bisa dinikmati dengan harga terjangkau. Selain makan di tempat, pengunjung pun bisa membawa kuliner tersebut untuk oleh-oleh keluarga di rumah.
Demi menghasilkan produk berkualitas, Rumah Cokelat Trenggalek memastikan proses fermentasinya dibuat seperti pengelolaan cokelat di luar negeri. Dengan begitu, pengelola berharap cokelat yang dihasilkan tak kalah saing dengan cokelat produksi asing.
Sampai saat ini Rumah Cokelat Trenggalek terus berusaha melakukan perbaikan dari segi wahana, infrastruktur, sampai alat produksi agar semakin banyak lagi pengunjung yang datang di kemudian hari.