Apakah milenial termasuk pemuda yang suka ikut organisasi atau komunitas? Sudah tahu belum kalau ada komunitas pemuda yang bergerak di bidang pertanian dan pertanian? Komunitas ini ada di Desa Balongsari, Jombang. Para pemuda desa tergabung dalam komunitas bernama Barisan Anak Muda Bahagia (BARAMUBA) yang bergerak di bidang pertanian dan perikanan organik.
Sejarah berdirinya BARAMUBA diawali dengan keprihatinan pemuda Desa Balongsari terhadap pertanian di daerahnya. Mereka melihat bahwa dibutuhkan modal yang besar untuk mengelola kebun, terutama untuk pembelian pupuk kimia yang menunjang. Meskipun begitu, hasil panen yang didapatkan pun kurang sehat karena terdapat residu kimia di dalam produk pertaniannya.
Kemudian BARAMUBA memilih untuk menjalankan pertanian sayur dan buah dengan sistem organik. BARAMUBA juga memiliki anggota yang merupakan sarjana pertanian. Pengelolaan pertanian organik ini juga memberikan kesempatan pada para anggota untuk mempraktikkan dan mendalami keilmuan yang pernah dipelajari selama kuliah.
Selain bisnis pertanian, BARAMUBA juga mengembangkan wisata edukasi. Dengan anggota yang telah memiliki dasar ilmu pertanian, mereka mendapat kemudahan dalam mengelola lahan pertanian. Sistem yang digunakan adalah integrated farming. Selanjutnya, untuk merawat dan mengembangkan sayur dan buah, digunakan kotoran ikan sebagai nutrisi tumbuhan. Saat ini, BARAMUBA membudidayakan ikan patin. Jenis ikan ini dipilih karena menghasilkan untung lebih banyak sekitar 30% daripada budidaya ikan lele.
Untuk menyebarluaskan potensi ini, BARAMUBA memanfaatkan jejaring media sosial Instagram, Blog, dan Whatsapp. Di sisi lain mereka memasarkan hasil pertanian dan perikanan mereka pada minimarket dan ibu-ibu rumah tangga.
Ingin belajar dan tahu lebih jauh tentang BARAMUBA? Bisa mengunjungi Desa Balongsari. Kita bisa mendapatkan banyak ilmu pertanian dan budidaya ikan lho dari komunitas ini.
Sejarah berdirinya BARAMUBA diawali dengan keprihatinan pemuda Desa Balongsari terhadap pertanian di daerahnya. Mereka melihat bahwa dibutuhkan modal yang besar untuk mengelola kebun, terutama untuk pembelian pupuk kimia yang menunjang. Meskipun begitu, hasil panen yang didapatkan pun kurang sehat karena terdapat residu kimia di dalam produk pertaniannya.
Kemudian BARAMUBA memilih untuk menjalankan pertanian sayur dan buah dengan sistem organik. BARAMUBA juga memiliki anggota yang merupakan sarjana pertanian. Pengelolaan pertanian organik ini juga memberikan kesempatan pada para anggota untuk mempraktikkan dan mendalami keilmuan yang pernah dipelajari selama kuliah.
Selain bisnis pertanian, BARAMUBA juga mengembangkan wisata edukasi. Dengan anggota yang telah memiliki dasar ilmu pertanian, mereka mendapat kemudahan dalam mengelola lahan pertanian. Sistem yang digunakan adalah integrated farming. Selanjutnya, untuk merawat dan mengembangkan sayur dan buah, digunakan kotoran ikan sebagai nutrisi tumbuhan. Saat ini, BARAMUBA membudidayakan ikan patin. Jenis ikan ini dipilih karena menghasilkan untung lebih banyak sekitar 30% daripada budidaya ikan lele.
Untuk menyebarluaskan potensi ini, BARAMUBA memanfaatkan jejaring media sosial Instagram, Blog, dan Whatsapp. Di sisi lain mereka memasarkan hasil pertanian dan perikanan mereka pada minimarket dan ibu-ibu rumah tangga.
Ingin belajar dan tahu lebih jauh tentang BARAMUBA? Bisa mengunjungi Desa Balongsari. Kita bisa mendapatkan banyak ilmu pertanian dan budidaya ikan lho dari komunitas ini.