Di saat pandemi COVID-19 mau tak mau roda perekonomian harus terus berjalan, termasuk UMKM Bina Mandiri Lumajang yang memproduksi sabun mandi alami asli Lumajang, Auryn.
UMKM Bina Mandiri ini sebenarnya sudah berdiri sejak tahun 2014 awal. Bermula dari kepedulian terhadap lingkungan dan aspek kesehatan masyarakat serta segmen pasar yang masih sangat luas sekali (utamanya masyarakat pesantren), sabun Auryn diproduksi secara alami dan menyehatkan.
“Maksudnya alami tidak menggunakan bahan-bahan dan unsur yang membahayakan kulit. Sabun ini banyak mengandung gliserin yang sangat melimpah. Gliserin adalah cairan yang menetralisasi kelembapan kulit. Sehingga kulit tidak kering dan lebih tahan terhadap sengatan sinar matahari”, ujar Sholeh Nafis, pemilik UMKM Bina Mandiri Lumajang.
Menurutnya, setiap hari UMKM Bina Mandiri masih bisa memproduksi sabun Auryn sekitar 300 – 500 batang dengan berbagai varian. Ada sabun natural, ada juga sabun yang berfungsi khusus seperti Serrewangi yang bermanfaat menghilangkan gatal-gatal, luka ringan, gigitan nyamuk.
Menariknya, konsumen bisa memesan sabun Auryn dengan varian tertentu, semisal sabun susu, sabun bengkuang, sabun bidara, termasuk sabun untuk suvenir sesuai permintaan/ pesanan.
Selama ini pasar yang ditargetkan adalah lembaga seperti pondok pesantren dan komunitas masyarakat. Sabun diproduksi sesuai pesanan dan selera konsumen.
“Konsumen yang akan memesan sabun sesuai selera ada masa waktu tertentu. Harus menunggu sampai 15 hari sampai sabun siap pakai”, ungkap mantan aktivis kampus ini seraya menambahkan, harga sabun Auryn yang biasa Rp. 2.500, sedangkan yang Serrewangi Rp 5.000.
Selain memproduksi sabun, UMKM Bina Mandiri juga melakukan aktivitas sosial berupa pelatihan sabun cuci piring secara cuma-cuma untuk masyarakat/ kelompok masyarakat khususnya ibu-ibu rumah tangga yang secara ekonomi membutuhkan tambahan penghasilan di masa COVID-19.
UMKM Bina Mandiri ini sebenarnya sudah berdiri sejak tahun 2014 awal. Bermula dari kepedulian terhadap lingkungan dan aspek kesehatan masyarakat serta segmen pasar yang masih sangat luas sekali (utamanya masyarakat pesantren), sabun Auryn diproduksi secara alami dan menyehatkan.
“Maksudnya alami tidak menggunakan bahan-bahan dan unsur yang membahayakan kulit. Sabun ini banyak mengandung gliserin yang sangat melimpah. Gliserin adalah cairan yang menetralisasi kelembapan kulit. Sehingga kulit tidak kering dan lebih tahan terhadap sengatan sinar matahari”, ujar Sholeh Nafis, pemilik UMKM Bina Mandiri Lumajang.
Menurutnya, setiap hari UMKM Bina Mandiri masih bisa memproduksi sabun Auryn sekitar 300 – 500 batang dengan berbagai varian. Ada sabun natural, ada juga sabun yang berfungsi khusus seperti Serrewangi yang bermanfaat menghilangkan gatal-gatal, luka ringan, gigitan nyamuk.
Menariknya, konsumen bisa memesan sabun Auryn dengan varian tertentu, semisal sabun susu, sabun bengkuang, sabun bidara, termasuk sabun untuk suvenir sesuai permintaan/ pesanan.
Selama ini pasar yang ditargetkan adalah lembaga seperti pondok pesantren dan komunitas masyarakat. Sabun diproduksi sesuai pesanan dan selera konsumen.
“Konsumen yang akan memesan sabun sesuai selera ada masa waktu tertentu. Harus menunggu sampai 15 hari sampai sabun siap pakai”, ungkap mantan aktivis kampus ini seraya menambahkan, harga sabun Auryn yang biasa Rp. 2.500, sedangkan yang Serrewangi Rp 5.000.
Selain memproduksi sabun, UMKM Bina Mandiri juga melakukan aktivitas sosial berupa pelatihan sabun cuci piring secara cuma-cuma untuk masyarakat/ kelompok masyarakat khususnya ibu-ibu rumah tangga yang secara ekonomi membutuhkan tambahan penghasilan di masa COVID-19.